Art Therapy: Cara Baru Menemukan Diri Menuangkan Emosi dengan Seni

Art Therapy adalah adalah jenis terapi untuk menenangkan pikiran dan salah satu jenis psikoterapi yang dilakukan dengan menerapkan seni. Bisa dengan terapi tari, terapi drama, terapi musik, dan juga terapi melukis.


Kemarin, aku ikut acara healing process dengan art therapy di Medan. Waktu itu acaranya diadakan oleh Kalm x Psychology for Everyone yang dibimbing langsung sama psikolog.


Awalnya kita diberikan materi tentang pengenalan emosi dengan diberikan panduan yang namanya emotion wheel. Disitu menunjukkan bahwa Emosi kita ada yang pokok seperti marah, jijik, sedih, takut, dan bahagia. Nah dari keempat emosi ini ada juga pengelompokannya lagi yang bisa membuat kita lebih mengenal apa yang kita rasakan.


Saat mengikuti acara Art Therapy ini, menenangkan sekali. Apalagi saat sudah mulai meukis menggunakan jari.


Karena judul acaranya pun Finger Painting, jadi melukis di atas kanvas menggunakan jari.


Saat itu, kita bisa memilih warna apa yang dapat mewakili emosi kita saat ini dengan menuangkannya di lukisan kita.


Lukisanku saat Art Therapy


Waktu itu aku menggambarkan kesedihanku dengan warna hitam di sekelilingnya, namun di tengahnya kuisi dengan warna pink dan kuning yang membentuk agak seperti burung.


Aku mendefinisikan ini seperti burung dalam sangkar, yang ia terus terbang namun tak pernah merasa bebas. Di belakang burungnya kubuat lingkaran-lingkaran biru yang mengartikan kalau ini adalah jejak perjalanan burung itu selama ini.




Art Therapy ini sangat menenangkan bagiku, karena aku pun juga suka hal-hal seni apalagi melukis, itu adalah hobiku.


Jadi, setelah selesai melukiskan seluruh emosiku di atas kanvas itu, dadaku yang tadinya sesak agak lebih tenang dan rileks.


Lalu, setelah semua selesai psikolog yang mendampingi kami mengatakan untuk siapa yang mau menceritakan kisahnya ke temen-temen dan kita semua. Sharing tentang rasa dari gambar yang dilukis.


Setelah agak mellow perbincangan kami semua, psikolog yang mendampingi kami mengatakan untuk mengubah gambarnya dengan perasaan yang sekarang. Apakah jadi lebih baik? Atau apapun yang dirasakan setelah sesi itu.


Kemudian, kami mengubah gambar kami. Aku yang tadinya gambarnya begitu gelap, aku ubah menjadi ada secercah cahaya di gambar itu. Ada kuning tanda harapan dan kebahagiaan di depan burung itu.


Setelah sesi menggambar itu selesai, di akhiri dengan meditasi yang dibimbing oleh Psikolog nya, dan beberapa termasuk aku menangis saat sesi meditasi.


Sebelum semuanya berakhir, dilanjutkan dengan menuliskan surat untuk teman di sebelahnya, kemudian diberikan dan saling berpelukan.


Perasaanku ketika selesai mengikuti acara Finger Painting with Kalm


Acaranya begitu hangat, terasa merangkul, dan jadinya perasaan yang mungkin dulu muncul "Oh aku sendirian" "Aku nggak punya siapa-siapa" setelah ada acara ini jadi merasa, ternyata aku tidak sendirian melewati ini semua. Ternyata masih banyak yang memiliki struggle sepertiku.


Kemudian kami semua berfoto dan ngobrol sedikit, lalu pulang.


Art Therapy sejak saat itu menjadi salah satu opsiku untuk meluapkan emosiku.


Biasanya aku meluapkannya lewat menulis, atau merobek-robek kertas. Nah, sekarang aku punya opsi lain yang lebih menenangkan.


Karena melukis juga hobiku, jadi seperti melakukan hobi namun juga merelease emosi yang terpendam.


Ahh, segitu saja ceritaku hari ini. Semoga bermanfaat dan kamu juga bisa mencobanya di rumah. See you!


Baca Juga: Manfaat Percaya Diri untuk Kehidupan Sehari-hari

Komentar

  1. Wah, seru banget acaranya, mbak. Paket lengkap karena dipandu sama psikolog juga. Pasti lega banget deh abis ikutan acara ini.

    BalasHapus

Posting Komentar