Pernah nggak sih, kamu melihat orang sudah berumur dewasa tapi perilakunya bukan seperti umurnya ketika di hadapkan pada suatu masalah. Ia misal akan merespon berlebihan jika permintaannya tidak dituruti, layaknya anak kecil.
Mungkin saja, umur dan badannya sudah dewasa tapi emosinya yang belum dewasa. Pasti menyebalkan banget ketemu orang dengan sifat yang kekanak-kanakan. Lalu, bagaimana cara menjadi dewasa agar menjadi pribadi yang menyenangkan dan tentunya tidak menyebalkan.
Menjadi seorang dewasa atau bersikap dewasa memang perlu dibiasakan secara terus-menerus. Di dunia ini nggak ada yang instan, buat mie instan aja butuh 3 menit, apalagi mengubah karakter diri?
Bagaimana Cara Menjadi Dewasa?
Tumbuh dewasa itu memang sulit. Apalagi kita merasakan transisi dari anak-anak ke dewasa itu terasa cepat sekali, dikarenakan kehidupan terus meningkat dan dunia yang terus berubah.
Kedewasaan adalah bagian penting dari kehidupan kamu tidak peduli berapapun usia kamu.
Karena..
Kedewasaan adalah kemampuan untuk mengenali, menerima, dan berusaha tumbuh dari situasi berbeda -baik ataupun buruk- yang membuatmu menjadi dirimu sendiri.
Kedewasaan juga berpengaruh terhadap kepercayaan, tanggung jawab, memaafkan, efektivitas dalam berkomunikasi baik dalam keluarga, pertemanan, ataupun dengan pasangan.
Nah, sebentar lagi kamu akan mengetahui bagaimana cara menjadi dewasa agar hidup tidak terasa sia-sia dan menyebalkan.
Baca Juga: Kamu Anak Usia 20-an? Mungkin Ini yang Kamu Rasakan!
7 Cara Menjadi Dewasa yang Perlu Diketahui di Masa Muda
Ketika telah memasuki umur dewasa, rasa-rasanya banyak sekali yang harus dilakukan, tapi kita seperti tidak memiliki waktu untuk melakukan itu semua.
Nah, untuk mengatasi itu, berikut ada cara menjadi dewasa, memiliki pola pikir dewasa yang bisa kamu terapkan mulai saat ini.
1.Selalu punya keinginan untuk menambah wawasan dan belajar hal baru
Wawasan dan pengetahuan adalah modal bagi seseorang untuk membuat dirinya semakin bijaksana. Apalagi, bagi seseorang yang berpikir dewasa belajar itu tidak ada hentinya.
Kita akan terus belajar dari manapun, menambah ilmu baru. Karena untuk menjadi pribadi yang bijaksana itu butuh proses yang nggak sebentar.
Bijaksana disini memiliki banyak makna, mulai dari selalu bersikap hati-hati, peduli dengan orang lain, mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Itulah kaitannya dengan menambah wawasan dan ilmu baru dengan kedewasaan dalam berpikir.
Pengetahuan dan wawasan yang luas itu dapat menyelamatkan seseorang dari tindakan yang kurang tepat setiap mengambil suatu keputusan.
2.Hargai pendapat orang lain dan menjadi pendengar yang baik
Orang itu memiliki pandangan yang berbeda di topik apapun. Sebagai pribadi yang memiliki pola pikir yang dewasa, menghargai keyakinan dan sudut pandang orang lain tanpa menghakiminya itu menunjukkan kamu memiliki sifat ingin memahami dengan baik.
Bahkan, ketika kamu tidak setuju dengan pendapat orang lain, dengarkan dahulu dengan baik dan sopan, perilaku tersebut menunjukkan kamu sudah memiliki perilaku yang dewasa.
3.Kurangi Kebiasaan Mengeluh
Terkadang, kalau lagi capek-capeknya bawaannya pengen sambat aja, ngeluh aja. Mengeluh bukanlah sifat orang yang dewasa. Orang-orang yang memiliki pola pikir dewasa akan memanfaatkan waktu mereka dengan baik, dan mengeluh bukanlah hal yang bermanfaat.
Bahkan pada Al-Quran saja, Allah ta'ala telah menyebutkan bahwa sifat buruk manusia adalah suka mengeluh, dan tentunya Allah ta'ala tidak menyukai hamba-hambanya yang suka mengeluh.
Terdapat di surat Al-Ma'arij ayat 19:
۞ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Pada tafsir As-Sa'di dijelaskan bahwa sifat berkeluh kesah adalah sifat esensial manusia, lengkapnya seperti ini:
Ini adalah sifat manusia yang esensial. Allah menggambarkan karakter asli manusia dengan sifat berkeluh kesah. Sifat keluh kesah dijelaskan oleh FirmanNya, “Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah,” manusia berkeluh kesah manakala ditimpa kemiskinan, penyakit, atau hilangnya benda-benda yang dicintai, seperti hilangnya harta, meninggalnya keluarga atau anak, tidak bersabar dan merelakan takdir Allah. “Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir,” tidak menginfakkan sebagian yang diberikan Allah, tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat dan kebaikanNya sehingga manusia bersikap keluh kesah dalam kesusahan dan bersifat kikir ketika berbahagia.
Sumber: https://tafsirweb.com/11315-surat-al-maarij-ayat-19.html
4.Coba untuk Melatih Pengendalian Diri
Mempelajari bagaimana mengendalikan tindakan dan respon kita terhadap masalah adalah suatu bentuk pendewasaan diri.
Ketika kamu membiarkan emosi mengendalikan tindakan pada dirimu, hal-hal bisa yang tidak diinginkan bisa terjadi dengan begitu cepat.
Dengan belajar menganalisis, mengelola perilaku, itu memang hal yang tidak mudah tapi tentunya dapat membuat diri kamu menjadi lebih baik.
5.Sering diskusi secara terbuka
Melakukan diskusi berbeda dengan mengobrol biasa, ya. Diskusi lebih bertukar pikiran, mendengar pengalaman dan menjadikannya bahan renungan.
Melakukan diskusi secara terbuka dapat membantu kita untuk membuka pikiran dan bertukar pengalaman dengan orang lain. Diskusi juga membuat kita tahu cara berpikir orang lain dan dapat mengambil pelajaran darinya.
Cara satu ini adalah salah satu yang membuat diri kita menjadi lebih baik, bahkan tidak jarang menjadi pribadi yang lebih bersyukur atas segala kenikmatan yang ada. Mendengarkan orang lain juga membuat kita menjadi pribadi yang dewasa dan bijaksana.
6.Mencoba untuk menerima kritik dan saran
Tanpa disadari, jika kita dapat menelan pahitnya kritik itu dapat membawa perubahan besar dalam hidup kita, tak hanya menjadi pribadi yang dewasa, tapi jauh dari itu, kita bisa menjadi orang yang lebih bijak.
Ketika kita dapat melewati kritikan dengan baik, InsyaaAllah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Jadi, menerima kritik dan saran tentunya dapat menjadi perubahan yang besar dalam hidup ke arah yang lebih baik lagi.
7.Belajar dari pengalaman
Rasa-rasanya mendengar kalimat "belajar dari pengalaman" cukup klise ya. Tapi, memang pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan seseorang ketika ingin menjadi lebih dewasa dalam bersikap.
Pengalaman juga yang mengubah seseorang menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kamu juga bisa mendapatkan pengalaman hidup dari kisah hidup orang lain. Dari situ, kamu akan belajar hal lebih banyak tentunya.
Memantaskan diri untuk menjadi pribadi yang dewasa memang tidak semulus jalan tol, tapi tentunya kita bisa belajar perlahan seiring berjalannya waktu.
Pokoknya yang diingat dewasa bukan hanya sekedar umur, tapi perilaku, ilmu, dan tindakan kita yang dapat menilai kedewasaan kita.
Sumber gambar: Foto oleh Tuấn Kiệt Jr.: https://www.pexels.com/id-id/foto/balita-memegang-kamera-1549974/
Masyaa Allah bener banget nih kak, apalagi point dilirang mengeluh itu relate banget buat aku sekarang ini
BalasHapusSemangat terus ya, kak semoga tulisannya bermanfaat yaa
HapusSuka banget sama tulisannya Mbak. Umur bertambah gak menjamin seseorang bertambah kedewasaannya. Bahkan ada yang masih kekanak-kanakan. Menjadi dewasa perlu banyak latihan dan mawas diri yaa. Belajar banyak dari tulisan di sini.
BalasHapusAlhamdulillah, semoga tulisannya membantu ya kak untuk kita terus introspeksi diri
HapusTentang mengeluh, ini nih yang kerap bikin saya sebal sekali. Enggak anak-anak, enggak dewasa, enggak orang lanjut usia, kalau hobi mengeluh itu sudah bikin frustrasi orang lain yang di dekatnya. Beneran belum dewasa deh, berapa pun usianya, bila seseorang hobi mengeluh.
BalasHapusBener banget kak, kalau ketemu orang kayak gitu minta dipites yaaa, hahaha
HapusMenjadi dewasa berarti kudu mengendalikan diri dan mengendalikan ego juga yaa. Bukannya seenaknya sendiri lalu emosian blablabla.
BalasHapusMemang ada yg udh tua tapi belum dewasa.
Bener banget, kak. Menjadi dewasa memang sesulit itu:"
HapusTidak semua orang dewasa bisa benar-benar bersikap sebagai orang dewasa. Tidak jarang malah lebih anak-anak sikapnya dibanding anak-anaknya sendiri. Semoga kita bisa bersikap bijaksana sebagai orang dewasa dalam menghadapi apa saja
BalasHapusAamin, semoga kita bisa dewasa dan tidak kekanak-kanakan ya kak
HapusDuh related banget. Transisi dari anak-anak ke dewasa kok ya cepet banget. Tahu-tahu udah umur segini aja. Walaupun sudah berlatih ngelakuin hal-hal di atas, kadang masih sering berfikir apa bener nih udah dewasa? Yang udah biasa kuat dan legowo, eh kadang masih mengeluh juga. Yang udah biasa nerima kritik saran, eh kadang dongkol juga kalau dinasehatin. Hehe.
BalasHapusLika liku menjadi dewasa memang ada aja ya kak, huhuu
HapusKalau aku, tolak ukur kedewasaan itu ketika kita sudah berlapang dada dan mau menerima hal-hal yang terjadi sama hidup kita. Jadi kalau aku sudah bisa belajar ikhlas dan mau menerima segala sesuatu yang terjadi pada diri aku berarti aku sudah merasa dewasa. Itu aja sih hehe
BalasHapusBener banget kak, legowo adalah koentji!
HapusSering kali kita mengeluh dan tidak pernah bersyukur apa yang sudah dimiliki saat ini. Padahal masih banyak orang yang berada di bawah kita, tapi mereka tidak pernah sedikitpun mengeluh.
BalasHapusPerlu untuk kita sering-sering melihat ke bawah ya kak
HapusBener banget.. menjadi pribadi yang dewasa itu bukan soal umur, ya, Mbak. Dan 7 poin cara menjadi dewasa di atas memang kudu dipelajari dan dipraktikkan kalau bener-bener mau menjadi dewasa dan bijaksana :)
BalasHapusNah, semoga kita dimudahkan untuk prakteknya yaaaa. Bismillahh!
Hapussetuju banget dengan semuanya poinnya kak, cara-cara di atas pastinya akan membuat kita semakin lebih dewasa dalam bersikap, berpikir, bertindak. Dan paling penting lakukan hal di atas secara konsisten dan continuou agar membentuk menjadi kebiasaan baik
BalasHapusBener kak, praktek dan terus konsisten yaaa
HapusOrang dewasa yang kekanak-kanakan itu kadang jadinya malah nyebelin lho ya. Aku pernah ada temen model gini, rempong betul ngurusin manjanya dia. Bener banget ini semua tipsnya, semoga kita bisa menerapkannya ya
BalasHapusMales banget yaa kalau ketemu temen yang kayak gitu, semoga kita dihindari dari orang yang begitu ya kak
HapusMenjadi dewasa memang gak berbanding lurus dengan usia. Makanya ada orang yang udah berumur, tapi sikapnya kekanak-kanan. Orang yang dewasa biasanya memang lebih bisa mengelola emosi dan bertanggungjawab.
BalasHapusBetul, semoga kita bisa menerapkan dan mempraktekkannya dengan konsisten ya kakk
HapusSaya beberapa kali harus berhadapan dengan orang yang umur dan badannya sudah dewasa tapi emosinya belum dewasa. Kayak anak kecil kelakuannya. Ternyata memang ya, jumlah umur seseorang itu gak mencerminkan bertambah kedewasaannya. Bahkan ada yang umurnya muda tapi bisa bersikap dewasa.
BalasHapusBener banget, ketemu yang lebih muda malah mungkin pemikirannya lebih dewasa daripada kita. Emang umur hanyalah angka
HapusAlhamdulillah dapat ilmu yang bermanfaat lagi hehe. Menjadi dewasa ini memang sangat penting sih. Lebih kearah kecerdasan emosional.
BalasHapusAlhamdulillah point 2 dan 3 sudah Teddy coba lakukan terus menerus Kak, sisanya Insya Allah akan Teddy coba juga. Mohon doanya ya Kak.
Terima Kasih atas ilmunya.
Waahh, semoga bisa terus menerapkannya dengan konsisten ya kak. Aamiin yang terbaik buat kak Teddy yaaa
HapusWah, ini kudu kushare ke anakku nih,supaya dia berlatih utk lbh dewasa , scra anak jaman now sering susah dikasih tau spy lbh aware sama sekitarnya.
BalasHapusSiaapp, semoga anaknya bisa lebih baik yaa setelah baca tulisannyaa. Aamiin
HapusSingkat padat dan jelas sekali tips-tips di atas, semoga saya bisa Istiqomah mengamalkannya, tapi namanya orang pasti kadang keluar sisi kekanak-kanakannya juga sih, Mbak. Karena melulu jadi dewasa juga capek 😅
BalasHapusAt least kita sudah melakukan yang terbaik, kak. Semangat kaak!
HapusSebagian orang menganggap dewasa itu tua ya. Haha.. Padahal kan, kedewasaan itu bisa dilihat dari banyak sisi. Termasuk ke tujuh poin di atas, yg bisa jadi acuan seberapa dewasanya seseorang menanggapi sesuatu, dan juga menurut pengalaman yg pernah didapat.
BalasHapusBener kak, Umur nggak menentukan kedewasaan orang
HapusDalam diri setiap orang pasti ada unsur orangtua, dewasa, kanak-kanak, begitu kata buku psikologi yang kubaca. Porsinya aja yang beda-beda. Yang jelas: tua itu pasti, dewasa adalah pilihan. :))
BalasHapusDewasa adalah pilihan. Good point!
HapusTepat sekali, menjadi dewasa itu bukan perkara instan. Tapi tetaplah melangkah, karena setiap harinya kita akan bertemu pengalaman baru yang mendewasakan kita.
BalasHapusSemangat berproses, kak!
HapusMenerima kritik dan saran teorinya mudah ya, tetapi pas dilakukan sulit sekali. Terlebih yang memberikan kritik dan saran kurang bisa menyampaikannya secara tepat. Tapi balik lagi sih, harus tahu konsep bahwa nasi yang gak enak adalah nasihat.
BalasHapusNasi yang nggak enak adalah nasihat, waah dalem banget yaaa
Hapusmenjadi dewasa itu memang tidak mudah, perlu banyak nasehat dan juga terjun langsung dengan masalah sehingga dapat mengambil ibrah dari pengalaman hidupnya itu.
BalasHapusYups, walaupun nggak mudah tapi kita bisa melangkah dengan perlahan kok kak. Semangaatt!
HapusMenjadi dewasa itu seru banget sih, banyak hal-hal yang harus kita putuskan untuk masa depan yang akan kita jalani. Dari hal-hal yang disebutkan diatas sangat penting banget untuk kita bisa terus belajar menjadi orang yang lebih baik setiap harinya.
BalasHapusAsam, manis, asin, pahit nya hidup memang seru ya kak
Hapus