Ada yang berpendapat :
"Begitu juga lagu Aisyah istri Rasulullah tadi. Bagi yang mengambil pendapat musik haram, jelas akan alergi terhadap trending lagu ini, belum lagi hukum fiqih yang lainnya
Saya menghormati mereka yang mengambil pendapat musik itu haram, meski saya mengambil pendapat fiqih yang berbeda, begitulah harusnya sikap kita
Karena itu, dari sudut pandang lain, lagu ini ternyata bisa jadi perantara dakwah yang sangat efektif, dengar saja, berapa banyak kisah yang tersampaikan dari lagu itu
Feel-nya kena, orang jadi kagum dan ngebet, pengen seperti Bunda Aisyah, kisahnya dengan Rasulullah jadi relationship goals, bukan lagi Song He Kyo X Song Joong Ki. Minimal yang nggak tau agama, respect sama romantisme Rasulullah dan Bunda Aisyah
Tantangan berikutnya, bisa nggak kita bantu, agar mereka yang sudah takluk feel-nya itu, yang cewek berproses jadi semulia Bunda Aisyah, dan yang cowok jadi sekeren Rasulullah Muhammad?
Ini challenge para aktivis dakwah, yang selama ini punya isi yang nggak ada bandingannya, tapi masih mencari cara bagaimana mengantarkan dakwah yang terbaik."
Apakah pendapat ini bisa jadi acuan? Yuk kita bahas. Nyatanya Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam sendiri tidak pernah berdakwah melalui musik. Dan Allah subhanahu wata'ala sendiri yang merekomendasikan bahwa beliau adalah panutan dan budi pekerti yang paling baik, berarti tidak ada orang setelahnya yang lebih baik darinya.
Terkadang kita yang merasa sok pintar dan tertantang untuk berdakwah dengan berbagai cara. Padahal bisa menimbulkan mudhorot yang lebih besar. Jadi banyak yang ngikutin trend kayak gini, jadi banyakin PR yang harusnya kita ngga ada PR. Wallahu musta'an
Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga berdakwah dengan cara yang hikmah dan lembut namun dampaknya lebih terlihat bukan? Berbondong-bondong orang masuk islam. Karena apa? Karena ketaqwaan beliau dan pengharapan beliau kepada Allah ta'ala. Karena kunci pertolongan Allah itu dengan kita menjalankan tugas kita sebagai hamba yang menjauhi larangannya.
Dan Allah ta'ala telah memberikan jalan dari arah yang tak di duga-duga. Berarti tak terfikirkan oleh manusia? Ya, maka dari itu kenapa harus capek-capek mikir berbagai cara dakwah yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan sudah ada cara dan adab yang di ajarkan sesuai sunnah nya.
Maka dari itu, aku ingin menasehatkan kepada kita semua untuk banyak-banyakin deh baca doa harian ini :
اللهم انّي أسالك علما نافعا و رزقا طيبا وعملا متقبلا
Artinya :
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima"
Banyak-banyak kita baca ini. Supaya dapat ilmu yang bermanfaat. Sudah jelas bahwa amalan yang diterima itu butuh usaha dan do'a, yaitu ikhlas mengharap ridho Allah ta'ala dan sesuai sunnah Nabinya. Biar kita ngga sok-sok an kepinteran menjalani hidup, tanggung jawabnya berat, kawan. Sedangkan tetangga ada yang lapar sedangkan kita mengetahuinya berat tanggung jawabnya.
Contohnya kisah nabi Ibrohim 'alaihissalam, Allah menyuruh beliau untuk menyembelih anaknya yaitu nabi ismail 'alaihissalam, tapi beliau menurut dan merasa tidak tahu apa-apa tentang hikmah di balik wahyu tersebut, coba kalau mau sok pintar, masa iya menyembelih anak sendiri? Bahaya dong entar bisa diikutin semua orang, apalagi dia sebagai panutan.
Tapi, nyatanya apa? Semua ada hikmahnya yang sudah disiapkan oleh Allah ta'ala bagi siapa yang bertaqwa dan hanya bergantung kepada Allah ta'ala. Jadi lebih baik kita berdakwah dengan adab-adab yang sudah diajarkan. Bukan malah ATM(Amati Tiru Modifikasi) terus modif-modif sendiri.
Aisyah rodhiyallahu 'anha tidak pernah memuji dirinya sendiri dan ia tidak suka dipuji. Ketika Aisyah sakit menjelang wafatnya, Ibnu Abbas datang untuk menemuinya. Tetapi, Aisyah tidak memberi izin karena ia tahu bahwa Ibnu Abbas datang untuk memujinya. Setelah orang-orang berusaha membujuknya, barulah Aisyah mengizinkan Ibnu Abbas untuk menemuinya.
Ketika Ibnu Abbas masuk dan mulai memuji-mujinya, Aisyah segera berkata "Sungguh aku berharap sesuatu yang tidak berarti dan dilupakan orang"(HR. Ahmad dan Hakim). Jujur, sebagai seorang muslim seharusnya kita malu dengan lirik lagu Aisyah istri Rasulullah. Tidak sopan sekali kita menisbatkan kepada Aisyah dan memuji-mujinya dnegan seperti itu.
Beliau benar-benar mulia dan terhormat. Semoga Allah selalu memberi hidayah dan taufiknya kepada kita semua. Dan ternyata lirik tersebut buatan orang malaysia, tadinya punya band tapi bukan untuk Aisyah istri Rasulullah, tapi kisah putus nyambung terus diadaptasi jadi lagu islami dan didedikasikan buat istri orang tersebut yang namanya Aisyah juga, dan orang tersebut juga sudah mengatakan bahwa banyak liriknya yang harus diubah karena mungkin dia takut ngga sesuai adab ataupun hadits.
Wallahu A'lam Bishowwab
Sumber dan Refrensi dari IG Ummu Juwai
Komentar
Posting Komentar